Kusambut bulan suci
dengan derai tangis yang mesra
sebab kebahagian di ufuk timur
dan keikhlasan di ufuk barat
berhadap-hadapan
mengajarkan senyum cakrawala pada bumi
Tempat di mana orang berpuasa
Dan istigfar mengucur
dari bibirku yang bergetar
saat sejadah terbakar
cinta menguap ke langit
menerobos gelap malam
Bulan mungkin sedang menyandarkan rindunya
di dada yang lain
Adapun rambut yang engkau sebut dosa masa lalu
bergerai kembali ditiup angin seperti sengaja dibiarkan
agar terhapus jejaknya dari segala nestapa
Ramadhan tiba
seperti kupu-kupu yang cantik
bertamu di pekarangan hatiku
Aku bernyanyi seperti fajar pagi
Debu-debu yang menempel itu
perlahan di hapus air mata angkasa
0 ulasan:
Catat Ulasan