“Kawan, hidup adalah anugerah yang indah. Dengan kebaikan Tuhan, kita mampu menjalani hari-hari dengan penuh sejahtera. Sungguh itu suatu nikmat. Saat kita mampu tertawa dan tersenyum. Tentulah itu sebuah kebahagian. Namun tak kurang ramai yang lupa, bahwa sebesar apapun nikmat kehidupan ini, kelak disuatu waktu, kita harus segera pulang. Pulang ke pangkuan Tuhan.”
Cukup itu
ungkapan yang mampu ku tuntaskan usai menelaah novel Surat Kecil Untuk Tuhan
karya cerpenis Indonesia Agnes Navonar
pada menuangkan kisah nyata seorang gadis bernama Gitta Sassa Wanda Cantika
yang divonis menderita Kanser Rabdomiosarkoma.
Meskipun agak
terlewat mengenali karya Surat Kecil Untuk Tuhan, aku merasa masih belum
terlambat menekuri pengajaran berharga dari sebuah sastera bernuansa realitis
ini. Menyelami sisi kehidupan seorang gadis kecil penghidap kanser seperti
membaca kehidupan sendiri.
“Seorang
pesakit, membaca riwayat hidup seorang pesakit lain...” kataku sendiri.
Dan hasilnya dapat
ku pelajari bagaimana ‘kebesaran jiwa’ seorang Gitta menerima takdir Tuhan. Ketabahan,
kesabaran, kegigihan, semangat yang tak pernah luntur, kekuatan moral seorang
gadis kecil demi perjuangan untuk terus hidup.
Mujur aku tidak
mengalirkan air mata. Nah, mahukah kawan ku lanjutkan cerita tentang novel ini?
Begini saja, bagi kawan yang minat membaca karya sastera ini, silalah download
di laman internet. Baca dan hayatilah sendiri ya!
Dan untuk akhirnya,
marilah ku titipkan Surat Kecil Untuk Tuhan dari Gitta Sassa Wanda Cantika.
Surat Kecil Untuk Tuhan
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
terjadi pada orang lain.
Tuhan…
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan…
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan…
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..
Tuhan…
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi
wanita seutuhnya.
Tuhan…
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan
kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan…
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup
kepada siapapun yang mengenalku..
Tuhan ..
Surat kecil-ku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali…
Ke dunia yang Kau berikan padaku..
Dhiya’
Tawau
27 Syawwal
1433H
2 ulasan:
boleh saya tau di mana nak dapat novel ini di Malaysia?ingin membacanya tetapi jika boleh dalam versi bahasa melayu...
setakat ne tak jmp lg versi BM. boleh download e-booknya versi asal Indnsia.
Catat Ulasan