AD-DHIYA'

Tuhan, Jadikanlah Aku Cahaya!


Cuti Sakit

Syukur saya dalam-dalam dengan keadaan kesihatan yang semakin bertambah pulih meski tidak sepenuhnya. Lama benar saya menanti beserta kesabaran dan doa yang tidak putus-putus, Allah jualah yang menyembuhkan.

Sebulan lamanya saya terhampar di atas pembaringan tidak bisa berbuat apa hanya istighfar dan doa yang tidak lekang dari mulut. Ibu dan ayah dengan penuh kasih dan sayang merawat saya, begitu juga adik-adik. Saya sudah seperti anak kecil.

Sewaktu saya mahu berangkat untuk kembali ke universiti, wajah ibu dan ayah ditumbuhi kerisauan. Risau dengan keadaan saya yang belum sembuh sepenuhnya. Mereka masih belum yakin dengan kesihatan saya. Hendak buka penutup botol air mineral pun saya tidak berupaya. Mujurlah riak mereka seperti itu.
“InsyaAllah, saya boleh.” Saya cuba meyakinkan keduanya.

Saya gagahi diri. Saya tenangkan mereka dengan senyuman. Semoga kegelisahan mereka terubat. Syukur dengan upaya yang masih sedikit ini, saya bisa sampai ke medan jihad ilmu. Meski perjalan itu agak berat, Allah jualah yang permudahkan.

Istighfar dan doa

Sering kali bila kita ditimpa musibah seperti sakit, yang selalu kita lakukan adalah berdoa kepada Allah mohon disembuhkan. Sungguh-sungguh kita minta pada Allah. Terkadang doa itu berulang-ulang kita menyebutnya. Meski pun orang itu tidak pernah solat dan berdoa, tapi tatkala ditimpa kesakitan pasti ia akan ingat Allah dan memohon pertolongannya. Bagi mereka yang beriman sudah tentulah mengerti doa sejata orang mukmin. Maka bersungguh-sungguhlah kita berdoa agar mohon kesembuhan.

Namun terkadang kita terlupa suatu perkara yang juga sama penting dengan doa. Selalu kita dengar orang-orang alim mengatakan, musibah itu adalah kafarah atas dosa-dosa dan kesalahan yang kita lakukan. Bermakna ketika kita ditimpa kesakitan, ianya adalah untuk menghapus dosa-dosa kita. Manusia tidak lekang dari melakukan dosa. Namun sebaik-baiknya adalah mereka yang bertaubat kepada Allah. Ini mengisyaratkan kepada kita agar sentiasa dekat dengan Allah.

Kita ada diajar untuk selalu beristinghfar memohon keampunan Allah SWT. Itu, yang sering kita lakukan seusai solat. Ataupun menjadi wirid harian. Kita digalakkan agar selalu beristighfar. Bahkan baginda Nabi SAW seorang yang maksum yang terpelihara dari dosa-dosa juga sering beristighfar kepada Allah SWT, apatah lagi kita manusia biasa yang dilumpuri dosa noda.

Sewaktu saya bertarung dengan kesakitan, acap kali saya berdoa agar Allah SWT berkenan menyembuh sakit saya. ‘Sembuhkanlah ya Allah.’ Selalu juga saya membaca selawat syifa’. Namun beberapa ketika saya mulai sedar, saya terlupa sesuatu. Saya terlupa untuk beristighfar. Mungkin kesakitan yang ini adalah kerana dosa yang pernah saya lakukan kepadaNya.

“Dan juga orang-orang Yang apabila melakukan perbuatan keji, atau menganiaya diri sendiri, mereka segera ingat kepada Allah lalu memohon ampun akan dosa mereka - dan sememangnya tidak ada Yang mengampunkan dosa-dosa melainkan Allah -, dan mereka juga tidak meneruskan perbuatan keji Yang mereka telah lakukan itu, sedang mereka mengetahui (akan salahnya dan akibatnya).”
(Surah Ali-Imran: 135)
Usai solat lama saya beristighfar. Sewaktu berdoa, saya mohon agar Allah SWT ampunkan dosa-dosa saya. Berkali-kali saya menyebutnya. Sehingga saya terlupa memohon kesembuhan. 

“Aku bertaubat kepadaMu ya Allah. Aku kembali kepadaMu. Aku menyesali segala perbuatanku.”

Lalu sering kalilah saya memohon agar Allah sudi mengampunkan dosa-dosa saya dan melimpahkan belasNya ke atas saya. Saya merasa lebih tenang sewaktu mengalun-alunkan istighfar bersama titisan air mata yang turun bersujud menyembah Allah, seakan terlupa yang saya sedang sakit. Hati saya merasa damai. Saya jadi lebih tenteram kerana hanya Allah dalam hati.

Sewaktu menatap kita La Tahzan saya terjumpa kata-kata ini.

Berapa sering kejadian buruk mengintaimu
Allah segaja pilihkan untukmu
Mengapa kau membencinya?




Berdoalah tapi jangan tinggalkan istighfar!


Dhiya’
Kampus Kusza, UDM

1 ulasan:

benar, seribu kali benar, sakit benar-benar mengajar keinsafan, sakit benar untuk menanggung juga saat paling manis untuk lebih dekat padaMu Allah