Ya Allah, Engkaulah Sultan,
Engkaulah Raja bagi seluruh raja
Hanya Engkaulah yang nyata dimanapun dan kapanpun
Engkaulah Yang memberi kami kehidupan
Engkaulah Yang menganugerahi kami kehormatan
untuk menjadi hamba-hamba-Mu
Setinggi apapun kehidupan kami,
sebanyak apapun pengetahuan kami,
kami tetap hamba-hamba-Mu,
tidak pernah lebih dari itu
Satu-satunya yang mampu menjadi Pencipta
hanyalah Engkau, ya Allah.
Sudah berlalu sebulan sesi Latihan Industri, mengajak saya untuk bermuhasabah atas apa yang telah saya lakukan sepanjang waktu itu. Bersama-sama team TQHM Consultant Islamic Leadership Training yang diketuai oleh Ustaz Mizan Mohd Nor selaku Pengarah Urusan. Dan selama tempoh waktu yang berlalu itu saya belajar banyak perkara.
“Inilah medan dakwah kita…”
Begitu taujihat Ustaz Mizan setiap kali sebelum memulakan program kepada crew TQHM diselangi dengan doa-doa dan munajat kepada Allah.
“Inilah medan dakwah ku…” bisik saya dalam-dalam.
Dan ketika saya membaca doa itu, dada saya terasa sebak.
“Ya Allah ya Tuhanku! Jadikanlah aku Cahaya, Penawar dan Rahmat buat umat Muhammad.”
Wahai Umat Muhammad
Saya sepertinya juga kalian, sedang berusaha mengikuti jalan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Saya sama seperti kalian, juga sangat mencintai Nabi yang mulia itu, Muhammad al-Musthafa.
Sabda Rasulullah, “Tidak sempurna iman seseorang dikalangan kamu sehinggalah keinginannya seiring dengan keinginanku..”
Ayuhlah kita buktikan cinta kasih kita kepada Kekasih Yang Mulia itu. Cintailah apa yang dicintai Nabi, bencilah apa yang dibenci oleh Baginda. Jangan menyukai apa yang Baginda benci dan jangan membenci apa yang Baginda cintai.
Jangan kita terima siapapun yang melawan para pewaris perjuangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terdiri daripada para ulamak, auliya’, daie dan mereka yang teguh mempertahankan sunnah Rasulullah. Jika ada yang mahu melawan para kekasih Allah ini, ya silakan. Sesungguhnya para kekasih Allah tidak takut pada apapun yang menyerang mereka.
Ayuhlah wahai umat Nabi Muhammad, kita kibarkan bendera Baginda, cahaya Baginda di luar dan di dalam hati, di rumah, di jalan, di masjid dan di manapun. Janganlah duduk malas sambil mengatakan: “Malaslah nak jaga tepi kain orang, masing-masing buat hal sendirilah, jangan menyibuk hal orang lain.”
Wahai saudara, perhatikan mubaligh Kristian, yang pergi dari satu pintu ke pintu lain. Mereka bertemu kepada manusia sebagai “Duta Kasih Sayang”, tidak kira orang Islam hatta orang yang tidak punya agama. Perhatikan kumpulan Zionis Yahudi berusaha keras menghancur umat Islam dengan segenap cara. Jadi mengapa kita hanya duduk bermalas-malasan ?
Bangulah, mulakanlah dari sekarang dengan mengirimkan dan menyebarkan nasihat dan pesan agama, dari hati ke hati, dari teman ke teman lain, dari sekolah ke sekolah lain, dari mulut ke mulut, melalui jaringan internet, telefon bimbit, pesanan ringkas, risalah dan segenap saluran.
Namun jika kita tidak memilikinya, lakukanlah dengan cara yang umum digunakan. Mari kita berkeliling dan menggunakan kertas-kertas serta mengaturnya. Mari kita melakukan apa yang mampu kita lakukan, dan jangan hanya duduk diam. Kita harus membawa tanggungjawab itu.
“Siapapun yang menyebarkan ajaran Islam akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.”
Semoga Allah menerima niat kita dan mengampuni kita semua.
“Ya Allah ya Tuhan kami! Jadikanlah kami cahaya, penawar dan rahmat buat umat Muhammad…”
Dhiya’
Jaami’ah al-Sulthan Zein al-‘Abidin
15 Rejab 1432H
0 ulasan:
Catat Ulasan