Letih rasanya menulis laporan praktikal. Letih? Sebetulnya bukan kerna itu. Barangkali kerna sehari semalam menyiapkan modul Program Motivasi Sentuhan Rohani Anak Soleh 8 haribulan ini. Atau kerna kondisi tubuh yang tidak disua dengan ubat-ubatan. Ubat! terkadang allergy rasanya mendengar perkataan ‘ubat’. Tapi kasihan pada tubuh yang masih tergantung pada ubat-ubat untuk bertahan.
“Bulan 10 encik datang lagi…” pesan akhir daripada doctor.
Saya hanya mampu mengukir senyuman. Meski jalur-jalur pada belahan hati berserabutan. Sedih, kecewa, marah, ah! Segala macam rasa yang tidak tahu apa adanya.
Dalam sayu-sayu mengenang diri, terdengar seolah-olah Fudhail Ibn 'Iyadh berkata-kata, "Anakku, orang yang dikasihi Allah itu ditimpaNya kesusahan dan orang yang dimurkaiNya itu dikurniaNya kesenangan."
Saya tersenyum sendiri. Hati tiba-tiba terasa sungguh tenang.
Ya Tuhan!
Jika rasa sakitku ini
Bisa mendekatkan diriku kepada-Mu
Aku senang hati, ya Allah.
Sedikitpun aku tidak pernah terasa hati…
Aku akan merasa bahagia,
jika rasa sakitku ini menambahkan ingatanku kepada-Mu..
Oh Tuhan!
Sungguh aku tidak mahukan apapun selain mengingati-Mu
Sakitlah!
Sakitlah!
Sakitlah!
Aku tidak peduli
Asal aku bisa terus mengingati-Mu
Sampai akhir hayatku…
al-faaqir ila Rabbi al-Qadir
Dhiya'
Jami'ah al-Sulthan Zein al-'Abidin
5 Rejab 1432
2 ulasan:
Allah yashfika..~ semoga sakitnya menjadi kaffarah penebus dosa :)
bersabarlah...semoga akhi akan sentiasa berada dalam rahmat dan redha Allah..mudah2an kesakitan yang akhi rasai merupakan kafarah dosa2 yang lalu......setiap yang terjadi..ada hikmahnya..cuma kita yang kadang-kala tidak sedar kehadiran hikmahnya...
Catat Ulasan